2.1 Histologi Buah
Penyerbukan, diikuti dengan pertumbuhan pembuluh sari dan pembuahan, mempengaruhi pertumbuhan buah. Jika penyerbukan tidak dapat terjadi, maka bunga akan gugur (pada kasus yang jarang). Meskipun demikian, program perkembangan dari ekspresi gen untuk pertumbuhan buah sudah mulai terbentuk dengan baik mendahului dari biologi bunga.
Primordia mungkin mulai diaktifkan 6 bulan sebelum bunga terbuka dan perkembangan ovarium terus berlanjut selama masa pertumbuhan bunga dengan jaringan ovarium yang terbentuk dengan lambat pada proses ini. Sebagai bagian dari hasil tersebut, Homologi dari daun dan tangkai daun adalah penting dan jelas di banyak buah 9 Gillaspy et al, 1993). Kelopak daun menunjukkan lembaran sel, stomata, dan kloroplas.
Istilah umum ‘buah’ mencakup susunan struktur yang luas, semua struktur tersebut mendukung dan melindungi biji, akan tetapi dimana variasi bagian yang kemudian dikembangkan dari pembuahan asli pada bunga memiliki variasi khusus tersendiri. Pada bentuk paling sederhana, dinding ovarium berkembang terus bersama biji, dan bersamaan dengan perkembangan mereka, dinding ovarium akan mengering dan menjadi buah/polong (legume) atau kapsul (poppy). Pada (Daging buah khusus) lainnya, struktur utama dapat timbul lebih berkembang dari bagian khusus dari bagian asli bunga. Hal tersebut termasuk dalam dinding ovarium atau sumbu utama, wadah yang dapat mendukung anther dan ovarium, atau bahkan mahkota bunga dan kelopak daun, pada hubungan secara morfologi, buah adalah struktur yang dikembangkan dari pembuahan atau rangsangan ovul, dtambah hubungan antara bagian bunga yang berasal dari induk tanaman.
Secara mekanis, buah adalah satu bagian unit yang terdiri dari biji dan jaringan yang saling berhubungan, kemudian berkembang menjadi satu bagian/tubuh. Deskripsi secara luasnya, buah terdiri dari struktur yang berasal dari satu ovarium (contoh sederhananya adalah buah apel, apokat, dan mangga) dan demikian juga dengan gabungan beberapa buah yang tersusun dari beberapa ovarium yang terpisah dan bersatu (kumpulan buah seperti blackberry dan cherimoya) atau beberapa bunga terpisah yang berkumpul ke dalam satu struktur (nanas dan breadfruit).
Selama perkembangan buah, dinding bakal buah menjadi pericarp : kering seperti polong-polongan, seperti tanaman gandum, atau berdaging seperto berry (anggur). Tiga perbedaan lapisan morfologi terbentuk dan berkembang menjadi variasi tingkat : eksocarp (kulit buah), mesocarp (daging buah), dan endocarp (lapisan dalam sel)
Eksokarp akan berkembang menjadi kutikula dan mungkin menunjukkan cirri cirri morfoloi yang bervariasi seperti rambut kasar pada buah kiwi dan rambut rambut halus pada buah peach/persik. Kulit buah dan kutikula membatasi pertukaran gas dan menetukan penampilan umum dari buah yang matang. Sebagian besar kutikula mempunyai kekedapan yang sangat tinggi untuk gas, sehingga uap air, oksigen, dan karbondioksida terutama menyebar melalui stomata atau lentisel lain atau dengan aliran massa melalui rongga pada kelopak bunga dan tangkai buah.
Jaringan mesokarp selalu mewakili bagian berdaging pada buah dan umumnya mengandung kloroplas dan zat pati. Pada buah berdaging seperti berry (tomat, kiwi, dan anggur), jaringan ini secara khas terdiri dari sel parenkim besar dan berisi jaringan pembuluh utama.
Endokarp adalah bagian yang kurang umum, tapi secara khas berkembang menjadi selubung yang tebal dan kuat mengelilingi biji seperti pada buah persik, apricot, atau macadamia.
Sebuah bakal buah mendapatkan rangsangan dengan beberapa cara agar pertumbuhan buah terjadi yang secara normal dilakukan dengan penyerbukan dan pembuhan. Hormon giberelin dan auksin mempunya peran sebagai stimulus dalam penyerbukan dan produksi hormon oleh bakal buah yang telah dibuahi menjadi stimulant penting untuk perkembangan buah (de jong et al, 2009)
Kesimpulannya, keseimbangan yang baik dari aplikasi alat alat pertumbuhan untuk buah tanpa penyerbukan dapat menghasilkan buah dan penggunaan giberelin GA4 dan GA7 sangat efektif untuk mendesain apel tanpa biji. Sebaliknya, Buah tanpa biji sangat langka terjadi pada buah kiwi, meskipun aplikasi berulang dari NAA (naphthaleneacetid acid) dengan BA (benzyladenina) serta giberelin telah sukses dilakukan. Pada beberapa hasil menunjukkan bahwa pada pertumbuhan -sendiri atau kombinasi-dapat memicu pembelahan sel pada ovarium dan jaringan terkait yang akhirnya menjadi buah.
Buah tanpa biji telah muncul melalui seleksi genotip oleh manusia yang mana ovarium/bakal buah memproduksi persediaan cukup untuk alat pertumbuhan tanpa rangsangan dari perkecambahan serbuk sari dan perkembangan biji (pisang triploid), atau dimana pembuahan diikuti dengan pengguguran biji (stenospermocarpic yang menghasilkan anggir sultana). Dengan tanpa terjadinya penyerbukan, tingkat endogen hormone seperti auksin dan giberelin biasanya turun drastis. (de jong et al, 2009) dan bunga atau fruitlets berhenti tumbuh.
Struktur terdiri dari epicarpium(luar),mesocarpium(tengah),dan endocarpium( dalam ).
2.2 Histologi Dinding Biji
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di
dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi
setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji
(ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari sudut pandang evolusi,
biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat
bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. Bagian-
bagian biji meliputi :
a. Kulit Biji (Testa)
Kulit biji terletak paling luar. Testa berasal dari intergumen ovule yang mengalami modifikasi selama pembentukan biji berlangsung. Seluruh bagian intergumen dapat berperan dalam pembentukan kulit biji. Akan tetapi pada kebanyakan biji sebagian besar dari jaringan intergumen itu dihancurkan dan diserap oleh jaringan berkembang lain pada biji itu. Pada kulit biji beberapa tumbuhan dapat dijumpai suatu lapisan sel memanjang secara radial, yang menyerupai palisade tetapi tanpa ruang – ruang interseluler yang dinamakan sel malpighi. Lapisan itu terdiri atas selulosa, lignin dan juga kitin. Lapisan testa terdiri dari :
- Sarkotesta : Lapisan terluar
- Sklerotesta : Lapisan bagian tengah, tebal dan keras
- Endotesta : Lapisan terdalam, selaput tipis & berdaging
Ada bagian-bagian yang sering menyertai permukaan biji, yang pada masing-masing biji mempunyai bagian yang berbeda. Bagian-bagian itu adalah:
- Sayap (Ala)Merupakan pelebaran dari kulit luar sehingga membentuk sayap.
- Bulu (Coma)Merupakan penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut halus.
- Salut Biji (Arillus)Merupakan pertumbuhan dari tali pusar.
- Salut Biji Semu (Arillodium)Merupakan pertumbuhan di sekitar liang bakal biji (Microphyle).
- Pusar Biji (Hilus)Merupakan berkas perlekatan dengan tali pusar.
- Liang Biji (Microphyle)Liang kecil berkas masuknya buluh serbuk sari kedalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang ini sering tumbuh menjadi badan berwarna keputih-putihan dan lunak yang disebut karankula.
- Berkas-Berkas Pembuluh Pengangkutan (Chalaza)Merupakan tempat pertemuan antara intergumen dengan nukleus.
- Tulang Biji(Raphe)Terusan tali pusar pada biji. Biasanya terdapat pada biji yang berasal dari bakal biji.
Bagian biji dikotil
- Selubung biji : merupakan selaput tipis yang akan melindungi biji dari kerusakan fisik dan mencegah penguapan air yang berlebihan
- Kotiledon : merupakan bagian biji yang paling besar dan berisi cadangan makanan bagi embrio
- Embrio : merupakan calon tumbuhan baru yang menyatukan dua kotiledon yang terpisah, embrio memiliki bagian yang menempel pada kotiledon disebut dengan poros embrio
- Epikotil : merupakan bagian embrio yang terletak di atas poros embrio
- Plumula : merupakan calon daun pada embrio yang terletak di ujung epikotil
- Hipokotil : merupakan bagian embrio yang terletak di bawah poros embrio
- Radikula : merupakan calon akar pada embrio yang terletak di ujung hipokotil
Bagian biji monokotil
- Endosperma : merupakan bagian terbesar dari biji monokotil yang fungsinya sebagai cadangan makanan bagi embrio
- Skutelum : merupakan modifikasi dari kotiledon yang membentuk struktur khusus dan berfungsi menyerap makanan dari endosperma untuk diberikan pada embrio
- Embrio : merupakan calon tumbuhan baru
- Plumula : merupakan ujung atas embrio yang akan berkembang menjadi daun
- Koleoptil : merupakan struktur yang berfungsi untuk melindungi plumula
- Radikula : merupakan ujung bawah embrio yang akan berkembang menjadi akar.
- Koleorhiza : merupakan struktur yang berfungsi untuk melindungi radikula
2.3 Struktur Buah
- Struktur Morpologi Buah
1) Monokotil : Keras, licin, bulat, dan mempunyai warna hijau & kuning. Contoh, buah kelapa.
2) Dikotil : Tidak keras, licin, lonjong, dan mempunyai warna hijau & kuning. Contoh, buah mangga.
- Struktur Anatomi Buah
1) Monokotil : Epikarp, mesocarp, dan endokarp.
2) Dikotil : Epikarp, mesocarp, dan endokarp.
Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik) yang disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah yang masih mudah belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp.
1) Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, misalnya buah kelapa.
2) Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan berserabut, misalnya bersabut (kelapa), berdaging (mangga dan pepaya).
3) Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel yang sangat keras dan tebal, misalnya tempurung (kelapa), berupa selaput tipis (rambutan).
2.4 Struktur Biji
a. Struktur morfologi Biji
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalamipembuahan. Ada beberapa macam tipe bakal biji, yaitu orthotropous bila mikropil terletak di bagian atas, sedangkan hilumnya di bagian bawah; amphitropous, yaitu bakal biji yang tangkai bijinya membengkok sehingga ujung bakal biji dan tangkai dasarnya berdekatan satu sama lain. Anatropous, yaitu bakal biji yang mempunyai mikropil membengkok sekitar 180o, dan campylotropous, yaitu bakal biji yang membengkok 90o sehingga tali pusar tampak melekat pada bagian samping bakal biji.
Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat, memanjang, bulat telur dan lain-lain. Bentuk biji yang unik dijumpai pada genjer yang mempunyai biji, seperti ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk biji, seperti rumah siput.
Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil, berduri dan sebagainya. Ini dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong gulma.Bagian-bagian biji terdiri atas :
- Kulit biji (Spermadermis), Kulit biji pada tumbuhan ada yang terdiri atas dua lapis, ada juga yang tiga lapis.
- Inti biji (Nucleus seminis), Inti biji terdiri atas embrio dan cadangan makanan.
- Tali pusat (Funiculus), Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan plasenta.
Pada kulit biji dapat dijumpai bagian-bagian, seperti sayap, bulu, salut biji, pusar biji, liang biji, berkas pembuluh pengangkut, tulang biji, carunle, dan strophiole.
b. Struktur Anatomi Biji
1. Kotiledon, cadangan makanan embrio
2. Plumula, berdeferensiasi menjadi bakal daun
3. Radikula, bakal calon akar
4. Epikotil, bakal batang yang berada di atas kotiledon
5. Hipokoti, bakal batang yang berada di bawah kotledon
6. Skutelum, permukaan keras
7. Testa, pelindung biji
2.5 Pembentukan Dan Morfologi Buah Secarah Umum
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bungan selain bakal buah ikut dan merupakn suatu bagian buah, sedangkan umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan pembuahn bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dengan putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain. Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugurm melinkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak ikut mengubah bentuk dan sifar buah itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian buah yang penting, misalanya :
- Daun-daun pelindung. Pada tanaman jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur dan lebih kita kenal sebagai pembungkus tongkol jagung.
- Daun-daun kelopak. Pada terong dan jambu, masih dapat kita lihat kelopakikut pada bagian buah.
- Tangkai kepala putik. Juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya jagung yangkita kenal sebagai rambut jagung, juga pada macam-macam jambu masih terlihat tangkai kepala putik di bagian ujung buah.
- Kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis, yang sekaligus dapat pula menunjukan jumlah daun dan jumlah ruangan dalam buah manggis.Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah atau paling banyak padanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang tekanjang (fruktus nodus). Buah ini juga dinamakan sebagai buah sejati atau buah sungguh.
Dalam pembicaraan sehari-hari buahnya benar seringkali tidak dikenal lagi. Apa yang dinamakan bututuahnya justru bagian bunga yang telah berubah sedemikian rupa, sehingga menjadi bagian buah yang penting. Bauh yang demikian dinamakan buah palsu atau buah semu (frutus spurius). Pada buah semu buah yang seseungguhnya seringkali tidak terlihat, karena itu buah semu juga dinamakan sebagai buah tertutup (frutus calusus).Pada umumnya buah hanya terbentuk sesudah terjadi penyerbuakan dan pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula terbentuk tanpa penyerbukan dan pembuahan, peristiwa yang demikian tersebut dinamakan partenokarpi (parthenocorpy). Buah yang terjadi seperti ini biasanya tidak mengadung biji atau jika ada bijinya tidak megandung lembaga, jadi bijinya tidak dapat dijadikan sebagai alat perkembangbiyakan. Pembentukan buah dengancarai ini lazim kita temui pada pohon pisang (Musa paradisiaca L.)
Buah (fructus) adalah salah satu bagain dari tumbuhan atau tanaman yang paling ditunggu-tunggu oleh para petani untuk di ambil hasilnya, terutama untuk petani-petani penghasil komoditi buah-buahan. Sebelum mendapatkan buah atau hasil dari sebuah tananaman biasanya kita mengenal istilah penyerbukan atau peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik.Setelah penyerbukan terjadi pada bunga dan kemudian akan di ikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang terdapat pada bakal buah akan tumbuh menjadi bakal biji.Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bungan selain bakal buah ikut dan merupakn suatu bagian buah, sedangkan umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan pembuahn bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dengan putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain.Biji (semen) bagi tumbuhan Spermatophyta, biji ini merupakan alat untuk perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Denga dihasilkanya biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya dan dapat pula terpencar ke lain tempat. Semula biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni (plancenta). Tangkai pendukung biji itu di sebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak maka tali pusarnya akan terputus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya akan nampak jelas pada biji.
2.6 Penggolongan Buah
a) Penggolongan Buah Berdasarkan Habitat Tumbuhnya
Berdasarkan habitat atau tempat tumbuhnya tanaman buah tersebut maka buah-buahan di golongkan menjadi 2 yaitu :
- Buah Tropis
Contoh buah-buahan tropis adalah : apokat, mangga, duku, pisang, kedondong dan nanas.
- Buah Sub-Tropis
Contoh buah sub-tropis antara lain adalah : anggur, apel, blueberry, cranberry dan pear.
- Penggolongan Buah Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asal muasal terbentuknya buah tersebut maka buah-buahan di golongkan menjadi 3 jenis yaitu :
- Buah Tunggal atau Buah Sejati
- Buah Aggregat atau Buah Ganda
- Buah Majemuk
- Penggolongan Buah Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifat yang dimiliki oleh buah tersebut, para ahli membagi buah-buahan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Buah Berdaging
Yang dimaksud dengan buah berdaging yang disebut juga sebagai buah tunggal berdaging adalah buah yang sebagian atau seluruh dinding buahnya berdaging dan pada umumnya tidak membuka saat telah matang, contoh buah berdaging antara lain adalah rambutan, cabai, jeruk, mangga dan kurma. Buah berdaging tersebut dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
- Buah Beri
- Buah Drupa
- Buah Pome
2. Buah Kering
Yang dimaksud dengan buah kering yang juga dikenal sebagai buah tunggal kering adalah buah yang ketika memasuki tahap matang menjadi keras seperti kulit namun tipis seperti kertas, contoh buah kering antara lain adalah kemiri dan kacang tanah.Buah kering terbagi menjadi 5 yaitu :
- Buah Achene
- Buah Cariopsis
- Buah Samara
- Buah Nut
- Buah Kapsul
2.7 Buah Semu
Buah semu atau buah tertutup adalah, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat dapat dimakan) sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
Buah semu atau sering juga disebut buah tertutup yaitu jioka buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian – bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, menrik perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat atau dapat dimakan), sedangkan buah yang sebenarnya kadang – kadang tersembunyi.
a). Proses terbentuk buah semu
Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula dengan pembuahan maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
Pada pembentukan buah adakalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan, bagian – bagian bunga selain bakal buah segera layu dan gugur. Tapi pada buah semu bagian bunga tersebut ikut tumbuh dan membesar sehingga bagian yang membesar tersebut disebut buah padahal sebenarnya bukan buah. Buah yang seperti itu disebut buah semu.
b). Buah semu tunggal
Buah semu tunggal yaitu, Buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini, selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah, misalnya:
1. tangkai bunga, pada buah jambu mete ( anacardium oc. Cidentale L.), pada prosesnya buah ini berkembang akan tetapi tangkai bunga pada buah mete ikut tumbuh dan membesar serta berdaging tebal dan bagian tebal itu berisi cadangan makanan. Sedangkan buah yang yang sebenarnya adalah terletak diujung bagian yang membesar itu (metenya). Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.
- kelopak bunga, pada buah ciplukan (physalis minima L.). pada prosesnya buah ini berkembang akan tetapi kelopak bunga pada buah ciplukan termodifikasi sedemikian rupa sehingga bagian kelopak itu melebar dan membungkus bagian buah ciplukan sehingga buah yang sebenarnya tertutupi oleh kelopakmelebartadi.
c). Buah semu ganda
Buah semu ganda yaitu, jika pada suatu bunga terdapat lebih dari pada satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing – masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh dan merupakan bagian buah yang menarik perhatian (dan seringkali berguna). Misalnya buah arbe (Fragraria vesca L.). pada prosesnya bakal buah yang banyak dan bebas satu sama lain tadi akan tumbuh dan berkembang, akan tetapi bagian bunga ( dasar bunga) pada buah arbe ikut tumbuh dan membesar serta berdaging tebal dan bagian tebal itu berisi cadangan makanan. Sedangkan buah yang yang sebenarnya adalah yang tampak seperti titik – titik hitam kecil
d).Buah semu majemuk
Buah semu majemuk yaitu, buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja misalnya buah nangka (Artocharpus Integra Merr.), yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun tenda bunga pada ujungnya berlekatan satu sama lain, sehingga merupakan kulit buah semu ini.
2.8 Buah Sejati
Buah merupakan hasil penyerbukan antara putik dan benang sari yang terdapat pada bunga, sehingga pada buah sering ditemukan struktur bunga, yaitu tangkai bunga dan kelopak bunga. Buah dapat dibedakan menjadi buah sejati dan buah semu. Buah sejati adalah buah yang sesungguhnya, yang dapat dibagi-bagi lagi menjadi buah sejati tunggal, buah sejati ganda dan buah sejati majemuk. Sedangkan buah semu dibedakan lagi menjadi buah semu tunngal, buah semu ganda dan buah semu majemuk.
Berdasarkan jumlah bakal buah pembentuknya, buah sejati dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu buah sejati tunggal, buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk. Buah sejati tunggal merupakan buah sejati yang berasal dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Dalam satu bakal buah tersebut terdapat satu daun buah atau lebih, dengan satu atau beberapa ruangan.
Contoh buah sejati tunggal adalah buah mangga, yang terdiri dari satu ruang dan satu biji. Contoh lainya adalah buah papaya, yang memiliki beberapa daun buah, dengan satu ruangan dan bayak biji. Selain mangga dan papaya, ada juga buah durian, dengan bebrapa daun buah dan beberapa ruangan. Dalam setiap ruangan terdapat beberapa biji.
Buah sejati tunggal dapat dibedakan menjadi buah sejati tunggal yang kering dan buah sejati tunggal yang berdaging. Buah sejati tunggal yang kering adalah buah yang bagian luarnya keras dan mengayu. Sedangkan buah sejati tunggal yang berdaging adalah buah yang dinding buahnya menjadi tebal danberdaging.
- Buah sejati tunggal Kering (Siccus)
Buah jenis ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu buah dengan satu biji dan buah ddengan banyak biji. Buah dengan satu biji dapat dibedakan lagi menjadi empat jenis. Yaitu buah padi (caryopsis), buah kurung (archenium), buah keras (nux), dan buah keras bersayap (samara). Sedangkan buah dengan banyak biji dibedakan lagi menjadi buah berbelah (schizocarpium), buah kendaga (rhegma), dan buah kotak. Buah berbelah adalah buah yang mempunyai dua ruang atau lebih. Pada setiap ruang terdapat satu biji. Jika masak, buah pecah sesuai dengan jumlah rang, tetapi biji tidak dapat keluar.
Buah berbelah dibedakan atas berbelah dua, berbelah tiga, berbelah emapt dan berbelah banyak. Pada buah berbelah dua (diachenium), bila masak buah akan terbagi menjadi tiga bagian. Contohnya buah Tropaeolum majus. Pada buah berbelah empat, bila masak buah akan terbagi menjadi empat bagian. Contohnya buah selasih (Ocimum sp.) pada buah berbelah banyak, bila pecah buah akan terbagi menjadi banyak buah kurung.
Buah kendaga (rhegma) memilki sifat seperti buah berbelah, namun setiap bagian buah yang terbelah pecah sehingga buji buah dapat keluar dari ruangan buah. Setiap bagian buah terbentuk dari sehelai daun buah, jadi buah ini tersusun atas sejumlah ruangna yang terbentuk.
- Buah sejati Tunggal Berdaging (Cornasus)
Buah jenis ini yaitu buah yang dinding nuahnya (pericarpium) menjadi tebal dan berdaging. Dinding buah dibedakan menjadi tiga bagian, yairu kulit luar yang disebut exocarpium yang memilki struktur tipis, kuat, kaku, dan permukaanya licin. Bagian kedua merupakan kulit tengah yang disebut mesocarpium . strukturnya tebal, berdaging, dan berserabut. Biasanya memilki rasa yang lezat sehingga dapat dimakan. Karena itulah kulit tengah disebut sebagai daging buah (sarocarpium). Struktur kulit dalam tebal dan keras. Kulit dalam berbatasab langsung dengan biji.
Buah sejati tunggal berdaging terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu buah buni, buah mentimun, buah jeruk, buah batu, buah delima, dan buah apel.
- Buah Sejati Ganda
Buah sejati ganda merupakan buah yang terdiri dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas dan kemudian tumbu menjadi buah sejati yang terkumpul dalam satu tangkai buah. Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul, buah sejati ganda dapat dibedakan menjadi buah kurung ganda, buah batu ganda, buah bumbung ganda, dan bauha buni ganda.
Buah kurung ganda adalah buah berbentuk periuk dengan banyak buah kurung di dalmnya, seperti yang terdapat pada mawar. Buah batu ganda berasal dari bunga yang mempunyai banyak bakal buah yang masing-masing tumbuh menjadi buah batu, seperti pada buah rasberi (Rubus sp.). buah bumbung ganda berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang tumbub menjadi bumbung, seperti pada cempaka. Sedangkan buah buni ganda berasal dari beberapa bakal buah yang masing-masing tumbuh menjadi buah buni, misalnya srikaya (Anonna squamosa)
- Buah Sejati Majemuk
Buah ini berasal dari hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga dan banyaj bakal buah, yang tumbuh seakan-akan menjadi satu buah saja. Buah sejati majemuk terdiri dari banyak jenis, yaitu buah padi majemuk, misalnya pada jagung . tongkol jagung sebetulnya berisi deretan buah-buah jagung, bukan biji jagung.
Selain itu ada juga buah kurung majemuk, misalnya buah pada bunga matahari (Helianthus annuus). Ada juga buah buni majemuk, misalnya pada buah nanas (Ananas sativus). Jenis buah terakhir adalah buah batu majemuk, misalnya pada buah pandan (Pandanus tectoris)
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
a.Struktur Morpologi Buah
1) Monokotil : Keras, licin, bulat, dan mempunyai warna hijau & kuning. Contoh, buah kelapa.
2) Dikotil : Tidak keras, licin, lonjong, dan mempunyai warna hijau & kuning. Contoh, buah mangga.
- Struktur Anatomi Buah
1) Monokotil : Epikarp, mesocarp, dan endokarp.
2) Dikotil : Epikarp, mesocarp, dan endokarp.
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalamipembuahan. Ada beberapa macam tipe bakal biji, yaitu orthotropous bila mikropil terletak di bagian atas, sedangkan hilumnya di bagian bawah; amphitropous, yaitu bakal biji yang tangkai bijinya membengkok sehingga ujung bakal biji dan tangkai dasarnya berdekatan satu sama lain. Anatropous, yaitu bakal biji yang mempunyai mikropil membengkok sekitar 180o, dan campylotropous, yaitu bakal biji yang membengkok 90o sehingga tali pusar tampak melekat pada bagian samping bakal biji.